google-site-verification: google0349c6edf84c2ea8.html pengalibu: Agustus 2016

Rabu, 17 Agustus 2016

Jual mmc(memori hp) merek SANDISK !! Dengan kecepatan 48mbs!! Wow!!



Jual mmc(memori hp) merek SANDISK !!
Dengan kecepatan 48mbs!! Wow!!

16Gb(clas10)= RP 90.000
16Gb(clas4)=RP 70.000
32Gb(clas10)=Rp140.000
64Gb(clas10)=rp200.000
8Gb(clas10)=RP 60.000

Tersedia juga flash disk merek Samsung dan vispro harga:: 16Gb(clas10)= RP 90.000
flash vispro/samsung16Gb=RP 70.000
Flash vispro samsung32Gb =Rp140.000
Flash vispro samsung32Gb  64Gb=rp200.000
Flash vispro samsung32Gb  8Gb(clas10)=RP 60.000

pemesanan::085393951959
::083134018070
Alamat jl.re martadinata tondo.
#siap antar dgn ketentuan biyaya antar rp5000.
#SanDisk clas 10 adllah merek mmc klas premium yg JD standar rujukn untuk smartphone.. Dgn kcepatan 48mbs. Bukan seperti merek abal2 yg beredar di pasaran yg hanya mampu di class 4. Sandisk hadir dgn clas10. punya banyak keunggulan di kelasnya.terutama dalam kecepatan yg mncapai 48mbs. Tahan trhadap suhu panas smartphone. Cepat mbaca,mengirim data untuk hd kwaliti ataupun untuk Bluetooth. Tdk muda eror di jamin nga akn lama loading ataupun tersendat saat main game dll.KUALITAS MEMORI AKAN BERPENGARUH TERHADAP KINERJA MESIN SMARTPHONE ANDA. semakin bagus kualitas mmc semakin bagus kinerja smartphone dan bgtpun sebaliknya Mau tau lebih ? Silakan Rasakan sendiri.
Flash disk dgn merek Samsung dan vispro. Sala satu brand yg sukses mnguasai pasaran saat ini. Dengan kualitas yg tidak perlu di ragukan lagi terbukti dari meningkatnyapemakaian barang dengan merek ini. Buruan pesan.
  •  

Kain Kulit Kayu, Kerajinan Khas Masyarakat Donggala, Provinsi Sulawesi Tengah



Kain Kulit Kayu, Kerajinan Khas Masyarakat Donggala, Provinsi Sulawesi Tengah


1. Asal Usul
Pakaian merupakan salah satu pencapaian kebudayaan manusia. Ia tidak saja dibuat untuk melindungi tubuh dari dinginnya malam dan teriknya matahari (fungsi perlindungan), serta perhiasan (fungsi keindahan), tetapi juga sebagai bentuk pemenuhan terhadap kebutuhan spiritualnya. Berkelindannya nilai-nilai tersebut dapat ditemukan pada Kain Kulit Kayu yang dibuat oleh masyarakat Donggala, Provinsi Sulawesi Tengah.
Kain Kulit Kayu mempunyai banyak nama. Disebut ivo dan kumpe oleh masyarakat di daerah Pandere dan Kulawi; ranta oleh  masyarakat Bada; dan  inodo oleh masyarakat Besoa. Namun, secara umum masyarakat Donggala menyebutnya kain vuya (http://jgbua.wordpress.com).
Kain ini merupakan saksi bisu perjalanan tradisi berpakaian masyarakat Donggala.  Konon, kain unik ini telah dibuat dan digunakan oleh masyarakat Donggala sejak ratusan tahun lalu baik untuk bahan pakaian sehari-hari seperti baju, celana, rok dan ikat kepala, maupun untuk digunakan dalam upacara adat, seperti upacara musim panen atau upacara duka cita. Bahkan, sebelum dikenal kain buatan pabrik, kain ini juga digunakan sebagai kafan (pembungkus mayat) bagi para bangsawan dan tetua adat Donggala yang meninggal dunia. (http://jgbua.wordpress.com; www.infokom-sulteng.go.id; http://panyingkul.com)
Dalam upacara adat, Kain Kulit Kayu dibuat dalam bentuk-bentuk khusus. Adapun bentuk-bentuknya antara lain:
  • Toradau, yaitu kain kulit kayu yang berbentuk blus. Jenis ini digunakan pada upacara adat penyambutan tamu yang sangat dihormati.
  • Vuya. Kain ini digunakan pada upacara penyembuhan penyakit/balia
  • Siga, yaitu kain kulit kayu yang digunakan sebagai ikat kepala dalam semua upacara adat.
  • Vini, yaitu kain kulit kayu yang telah dibuat rok. Jenis ini digunakan pengantin wanita pada upacara perkawinan dan penyambutan tamu.
Namun seiring perkembangan zaman, keberadaan kain ini menjadi semakin tersisih dan bahkan terancam punah. Penyebabnya, selain karena membanjirnya produk-produk tekstil buatan pabrik yang bisa didapat dengan harga murah dan dengan model yang cukup beragam, juga karena semakin minimnya pewarisan kemampuan untuk membuat kain kulit kayu. Selain itu, pohon-pohon sebagai bahan baku utama pembuatan kain ini semakin sulit didapat karena penebangan hutan yang tidak terkontrol.
Oleh karenanya, perlu dilakukan langkah-langkah serius oleh para pembuat kebijakan agar kain yang cukup ramah lingkungan ini tidak hilang ditelan zaman. Ada beberapa hal yang harus dilakukan untuk menyelamatkan kain ini, di antaranya adalah: pertama, Pewarisan nilai-nilai dan keterampilan cara membuat Kain Kulit Kayu. Pewarisan dapat dilakukan dengan menjadikan Kain Kulit Kayu sebagai mata pelajaran muatan lokal di sekolah.
Kedua, Revitalisasi produk baik secara bentuk maupun nilai ekonominya. Jika selama ini Kain Kulit Kayu hanya digunakan untuk membuat pakaian, khususnya pakaian upacara adat, maka perlu dipertimbangkan untuk mengembangkannya sehingga lebih menarik, misalnya untuk media lukis, taplak meja, dan sebagainya, yang mempunyai nilai ekonomi tinggi. Pengembangan produk tentu akan membuat kain ini mendapat tempat di hati masyarakat dan pada saat bersamaan para pengrajinnya mendapatkan keuntungan secara ekonomi. Dengan cara ini, masyarakat dengan sendirinya akan melestarikan kain ini. Ketiga, Menjamin ketersediaan bahan. Oleh karena bahan dasar kain ini adalah kulit kayu, maka sudah barang tentu keberadaan kayu merupakan hal yang sangat menentukan. Bagaimana kain ini akan dilestarikan, jika bahan dasar untuk membuatnya tidak tersedia.
2. Bahan dan Peralatan
a. Bahan-bahan
Sebagaimana namanya, bahan baku utama untuk membuat kain ini adalah kulit kayu. Adapun jenis kayu yang digunakan di antaranya adalah kayu beringin, waru, murbei kertas (malo) dan bea.
b. Peralatan
Peralatan yang dibutuhkan untuk membuat kain kulit kayu, di antaranya adalah:
  • Parang. Alat ini digunakan untuk memotong kayu yang hendak digunakan sebagai bahan pembuat kain.
  • Ike (alat penumbuk kayu). Alat ini terbuat dari batu pualam atau granit dengan ukuran 2 x 4 x 7 cm yang diikat dengan rotan. Batu pualam atau granit yang digunakan biasanya diberi alur. Berdasarkan bentuk alurnya, ada tiga macam Ike, yaitu: pertama, Ike beralur renggang. Ike ini digunakan untuk meratakan kulit kayu. Kedua, Ike beralur lebih sempit. Ike ini digunakan untuk menghaluskan kain. Ketiga, Ike beralur rapat dan beragam (horisontal, vertikal dan diagonal). Ike ini digunakan untuk lebih menghaluskan kain dan juga untuk membuat tekstur kain.
 
  • Tatua, kayu setengah lingkaran atau papan keras. Digunakan sebagai landasan untuk menumbuk kayu dengan menggunakan Ike.
3. Cara Pembuatan
Proses pembuatan Kain Kulit Kayu membutuhkan waktu lama. Hal ini disebabkan karena proses pembuatannya tidak saja membutuhkan keahlian khusus, tetapi juga melibatkan hal-hal mistis, misalnya selama proses pembuatan, si pembuat tidak boleh mandi pakai sabun atau bahan-bahan lainnya yang mengandung bahan kimia sintetik. Secara garis besar, proses pembuatan Kain Kulit Kayu dari proses pencarian bahan sampai selesai adalah sebagai berikut (proses pembuatan Kain Kulit Kayu sepenuhnya diolah dari http://jgbua.wordpress.com; http://panyingkul.com):
a. Tahap Persiapan
Pada tahap ini, ada dua hal yang harus dilakukan, yaitu mencari bahan dan mempersiapkan peralatan (biasanya peralatan telah dimiliki oleh pembuat Kain Kulit Kayu). Adapun proses pencarian bahannya adalah sebagai berikut:
  • Penyiapan bahan diawali dengan mencari pohon untuk bahan kain. Pohon yang dipilih biasanya sejenis beringin, waru atau pohon murbei kertas dan sudah berusia dua tahun. Pencarian kayu tidak bisa dilakukan sembarang waktu, tetapi harus dilakukan pada saat bulan purnama.
  • Kemudian pohon yang terpilih dipotong sepanjang empat jengkal.
  • Kemudian potongan kayu tersebut kulitnya dikupas (nosisi). Pada saat mengupas kulit kayu tersebut, si pengupas kulit pohon harus menghadapkan mukanya kearah bulan.
  • Kulit hasil kupasan tersebut kemudian dibawa pulang. Walaupun bahan kain sudah tersedia, tetapi proses pembuatan tidak dapat langsung dilakukan. Untuk memulainya, harus menunggu sampai seluruh tubuh si pembuat kain “bersih”, termasuk bersih dari haid bagi perempuan.  
b. Tahap Pembuatan
Setelah bahan tersedia dan si pembuatnya sudah “bersih”, maka pembuatan kain ini dapat segera dilakukan. Adapun prosesnya sebagai berikut:  
  • Tahap ini diawali dengan membersihkan kulit ari kayu (notikuli) hingga mempunyai ukuran ketebalan sesuai yang diinginkan. Ketebalannya diukur (baca: dikira-kira) dengan menggunakan perasaan.

  • Kulit kayu tersebut kemudian ditempa atau dipukul-pukul (nombaovo) sedemikian rupa dengan menggunakan Ike di atas tatua, sehingga menjadi kain yang diinginkan. Ketika memukul-mukul kulit kayu, si pembuat harus menggunakan irama tertentu dengan penuh perasaan dan tidak boleh dengan emosi, misalnya dilakukan secara terburu-buru karena ingin cepat selesai. Proses ini biasanya dilakukan selama kurang lebih tiga jam.
 
  • Jika sudah agak halus, kulit kayu tersebut diperam dengan cara dibungkus dengan daun Mengkudu agar menjadi licin dan mudah disambung (nompa‘ atau nonohu). Proses ini biasanya membutuhkan waktu sehari semalam (24 jam). Namun sebelum diperam, kulit kayu tersebut dibersihkan dari kotoran yang kemungkinan menempel.
  • Setelah itu, kulit kayu tadi ditumbuk lagi dengan Ike di atas Tatua sampai benar-benar halus (nontutu). Pada tahap ini, proses penyambungan lembaran-lembaran kulit kayu sampai menjadi kain sesuai ukuran yang diinginkan dilakukan.
  • Jika ukuran kain sudah sesuai dengan yang dikehendaki, dilanjutnya dengan nompao, yaitu menggosok kulit kayu yang sudah berubah menjadi kain tersebut dengan kayu. Tujuannya, agar kain menjadi lebih halus.
  • Selanjutnya diangin-angin agar menjadi kering. Jika proses ini sudah selesai, maka sesungguhnya kain dari kulit kayu itu sudah didapatkan. Proses berikutnya hanyalah tambahan sesuai dengan keinginan sipembuat atau pemesannya, misalnya ukuran, motif dan warna. Untuk menjaga keawetan, kain yang sudah jadi dihindarkan dari air agar tidak lapuk.
4. Nilai-nilai
Kain Kulit Kayu tidak sekedar kain unik yang diciptakan masyarakat Donggala, tetapi ia juga merupakan pengejawantahan dari nilai-nilai yang hidup dan berkembang di dalam masyarakat. Sedikitnya ada tiga nilai yang dikandung oleh kain tersebut, yaitu kearifan dalam memanfaatkan alam, religius, dan kesabaran.      
Pertama, kearifan. Keberadaan kain ini merupakan salah satu bukti kearifan masyarakat dalam memanfaatkan kekayaan alam untuk melindungi tubuhnya. Pemilihan jenis-jenis kayu tertentu dengan usia tertentu nampaknya merupakan proses panjang pencarian masyarakat. Hal ini tidak saja menggambarkan bagaimana memanfaatkan alam untuk memenuhi kebutuhannya, tetapi juga bagaimana agar pemanfatan tersebut tidak merusak alam.
Kedua, nilai religius. Ketika keberadaan sesuatu itu determinan dalam kehidupan masyarakat, maka untuk menjaga kelestariannya, masyarakat biasanya memberi nilai-nilai religius pada sesuatu tersebut. Nampaknya demikian juga yang terjadi dengan Kain Kulit Kayu. Adanya lelaku tertentu yang harus dilakukan dalam pembuatan kain tersebut (misalnya tidak boleh mandi selama proses pembuatan dan menghadap kearah bulan ketika mengupas kulit kayu) merupakan upaya-upaya untuk memberikan nilai sakral pada Kain Kulit Kayu.
Ketiga, nilai kesabaran. Kulit kayu yang hendak digunakan untuk membuat kain harus melalui tahapan-tahapan pembuatan yang cukup rumit, khususnya pada saat menempa kulit kayu. Menjadikan kulit kayu yang agak tebal sehingga berubah menjadi tipis tentu saja membutuhkan kesabaran dan ketelitian. Jika tidak sabar, maka Kain Kulit Kayu yang hendak dibentuk akan robek. Disinilah, kesabaran orang Donggala dibentuk.
Referensi


Selasa, 16 Agustus 2016

Tempat wisata di sulawesi tengah dan kota palu





TEMPAT WISATA DI SULTENG DAN KOTA PALU DAN SEKITARNYA
 bicara tentang palu teryata kota teluk ini memiliki segudang tempat wisata yg bias di bilang WOW!! Mulai  dari pegunungan laksana negri di atas awan atau  pantai laksana di surga. Ada beberapa hal yang menyebabkan kota palu masi minim wisatawan sala satunya adalah promosi. Namun jika anda datang ke palu disinilah sala satu surga wisata menurut saya. sala satu turis dari kroasia bahkan perna saya tanyakan sendiri."mengapa anda tidak kebali? anda tau jawabanya ? dia mngatakan: "saya pernah ke bali memang tempatnya bagus, namun disini jauh lebih bagus? namun demikian yang di sayangkanya adalah akses dan fasilitas yg belum memadai untuk tempat-tempat wisata tersebut. Berikut adalah tempat wisata di kota palu dan sekitarnya..



1. Pantai Talise
Hasil gambar untuk pantai talise kota palu
Pantai talise adalah pantai yang terletak di dekat kota palu dan merupakan salah satu destinasi lokal favorit warga kerena jaraknya tersebut. Di pantai ini terdapat hamparan pasir putih dengan ombak yang cukup tenang yang biasanya dimanfaatkan pengunjung untuk berenang, menyelan dan menikmati sunset di penghujung hari.
2. Sou Raja
sou raja
Sou raja adalah rumah tempat tinggal raja yang dulunya memerintah secara lokal di daerah sulawesi tengah. Rumah ini terbuat dari kayu ulin dan kayu bayam dengan atap bentuk segitiga. Keberadaan rumah ini biasanya menjadi tujuan wisata budaya yang membuktikan bahwa di daerah ini pada zaman dahulu diperintah oleh seorang raja
3. Pantai Tanjung Karang
pantai tanjung karang
Pantai tanjung karang yang terletak di teluk palu ini dapat dicapai dalam waktu singkat dari kota sekitar 30-40 menit. Pantai ini menyuguhkan pemandangan pantai yang indah dengan paduan perbukitan hutan yang cukup menarik.
4. Pulau Pasoso
pulau pasoso
Pulau pasoso dikenal juga oleh masyarakat lokal sebagai pulau penyu hijau, karena keberadaan habitan hewan unik ini. Pulau pasoso sendiri terletak di kecamatan balaesang, kabupaten donggala dan kebanyakan dikunjungi pada bulan september dan november setiap tahun oleh pengunjung yang ingin melihat penyu bertelur.
5. Pusentasi Pusat laut
pusentasi pusat laut
Pusentasi Pusat Laut adalah sebuah sumur air laut yang terletak di daratan dan airnya terasa asin dan jernih. Pusentasi sendiri memiliki arti bahwa pusat air laut atau air sumur laut.
6. Taman Nasional Lore Lindu
taman nasional lore lindu
Bagi anda yang suka kegiatan petualangan, maka disarankan datang ke Taman Nasional Lore Lindu ini. Gunung, danau, flora dan fauna di sini sangat indah. Pantainya pun dijamin masih perawan. Apalagi anda juga bisa melihat batu batu dari jaman megalitik di sini. Banyak hal bisa dilakukan di kawasan Hutan Taman Nasional Lore Lindu. Hewan dan flora yang dilindungi bisa anda jumpai di tempat ini.
7. Museum Sulawesi Tengah
museum selawesi tengah
Museum Sulawesi Tengah ini terletak di tengah kota Palu. Di sini anda bisa melihat koleksi gajah purba dan bagaimana masyarakat Sulawesi Tengah jaman dulu meramu, membuat kain dari kulit dan sebagainya. Bila anda penasaran dengan budaya dan asal usul nenek moyang kota ini, maka anda di sarankan datang ke Museum Sulawesi Tengah.
8. Danau Poso
danau poso
Danau poso adalah danau air tawar di kabupaten poso yang merupakan salah satu danau terbesar di indonesia. Disini anda bisa menyaksikan pemandangan danau dengan kesejukan udara dan hamparan bukit nan indah di sekitar danau poso.
9. Air Terjun Saluopa
air terjun saluopa
Air Terjun Saluopa ini adalah airterjun bertingkat dengan 2 susun yang menyajikan pemandangan air terjun yang indah dengan kesejukan air pegunungan yang selain biasanya digunakan untuk mandi oleh pengunjung juga dapat diminum. Di air terjun ini juga terdapat kawasan hutan dimana pengunjung bisa melihat flora dan fauna hutan di sulawesi tengah.
10. Pulau Lutungan
pulau lutungan
Pulau Lutungan ini berjarak 456 kilometer dari Palu dengan jalan darat, lalu dilanjutkan dengan naik perahu selama 25 menit dari Pelabuhan Tanjung Batu. Pulau ini terletak di arah barat Toli-Toli Sulawesi Tengah yang dikelilingi air dan pantai berpasir putih. Pulau ini dianggap keramat dan banyak dikunjungi masyarakat dengan tujuan mencari berkah. Caranya dengan menancapkan pelepah kelapa ke dalam tanah lalu mencabutnya. Bila pelepah menjadi pendek, berarti permintaan ditolak, sebaliknya bila menjadi panjang berarti permintaan diterima.
11.Pantai Taipa di Bagian Utara Kota Palu
Kota Palu Pantai Taipa
Tempat wisata di Palu selanjutnya adalah Pantai Taipa yang berada di bagian utara kota Palu, seperti namanya pantai tersebut terletak di desa Taipa. Untuk bisa mencapai tempat wisata ini kita membutuhkan waktu kurang lebih 30 menit karena jaraknya 20 km ke arah utara dari kota Palu. Pantai Taipa ini adalah tempat yang selalu ramai setiap harinya yang dikunjungi oleh masyarakat Kota Palu, terlebih untuk akhir pekan karena banyak yang merayakan ulang tahun, membuat out bond untuk kepentingan organisasi atau sekedar berkumpul bersama keluarga tercinta di tempat ini.
Sebelum masuk ke Pantai Taipa yang berada di bagian utara kota Palu, kita harus membayar Rp. 10.000/orang, baik untuk anak-anak maupun orang dewasa. Meskipun harus mengeluarkan uang, tempat wisata Pantai Taipa adalah pilihan yang tepat untuk menghabiskan hari libur. Ada banyak tersedia kotage yang bisa disewa dengan harga mulai dari Rp. 35.000 hingga ratusan ribu. 

12.Pantai Enu di Bagian Utara Kota Palu
Pantai Enu terletak di sebelah utara Kota Palu, tepatnya di Desa Enu, Kecamatan Sindue, Kabupaten Donggala. Desa Enu terletak di pesisir barat Sulawesi Tengah. Masyarakat Sulawesi Tengah khususnya Kota Palu, sering menyebut kawasan pesisir barat Sulawesi Tengah ini dengan sebutan “Pantai Barat”. Pantai Enu berjarak sekitar 40 km dari Kota Palu. Perjalanan dapat ditempuh dengan kendaraan pribadi maupun angkot dengan waktu tempuh kurang lebih 45 menit.
Kota Palu Pantai EnuDaerah sekitar pantai Enu masih lebat dengan pepohonan tropis, berlatar belakang pegunungan dan dengan pantai yang berbatu. Pantai ini berhadapan langsung dengan objek wisata Tanjung Karang. Pantai Enu memiliki karakteristik taman laut yang indah, bergua-gua, soft coral, tempat berhuni berbagai jenis ikan dan sebagainya. Pantai ini cocok untuk anda yang gemar snorkeling, wind surfing dan diving. Peralatan untuk snorkeling dan diving dapat disewa oleh pengunjung di tempat ini, dan dapat pula di bawa dari Kota 

13.Jembatan Palu
jembatan palu
Adalah suatu landmark yang menjadi ikon utama kota Palu. Tempat ini paling sering dikunjungi wisatawan yang hobi berfoto. Biasanya foto-foto keindahan jembatan kuning Talise ini dilakukan malam hari. Jembatan ini diresmikan pada Mei 2006 oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Jembatan ini membentang di atas Teluk Talise ini berada di kelurahan Besusu dan Lere, yang menghubungkan kecamatan Palu Timur dan Barat. Jembatan kuning ini merupakan jembatan lengkung pertama di Indonesia dan ketiga di dunia setelah di negara Jepang dan Perancis.

14.Gunung Gawalise
gunung-gawalise
Gunung yang memiliki ketinggian sekitar 2.023 meter di atas permukaan laut (dpl) ini berdiri di kawasan hutan tropis dan dihuni oleh suku Da’a, sub etnis suku Kaili. Suku ini tersebar di beberapa desa yang terdapat di kawasan gunung tersebut. Selain tempat pendakian, Gunung Gawalise juga kerap menjadi tempat observasi bagi para ilmuwan yang ingin meneliti berbagai jenis flora dan fauna. Salah satu jenis flora yang dapat ditemukan di sana adalah bunga abadi (edelweiss) atau yang mempunyai nama latin anaphalis javanica.

15.Cagar Alam Morowali
 morowali
Wilayah taman nasional ini meliputi pulau-pulau yang terdapat di kawasan teluk, kawasan dataran rendah dan daerah pegunungan dengan ketinggian mencapai 2.421 meter. Dalam kawasan cagar alam ini hidup masyarakat tradisional suku Wana yang belum mengenal kehidupan modern dan hidup dengan berburu dan melakukan perladangan berpindah. Kawasan cagar alam ini merupakan habitat sejumlah hewan seperti anoa, burung maleo, babi rusa dan sejenis kelelawar terkecil di dunia.

16.Kepulauan Togean
 Togean-Island
Selain Danau Poso, objek wisata utama lainnya di Poso Sulawesi Tengah adalah Laut Togean di Kecamatan Tojo UnaUna. Perjalanan menuju Togean dapat ditempuh 4 jam jalan darat yang dilanjutkan naik perahu motor. Objek wisata yang eksotis ini merupakan surga bagi wisatawan, karena alam bawah lautnya yang dihuni dengan berbagai karang tropis dalam ukuran jumbo serta berbagai spesies ikan hias dan kepiting kenari.
 17.Pulau Kadidiri
 Pulau-Kadidiri
Terletak tidak jauh dari Wakai merupakan pusat kunjungan wisata di Kepulauan Togean. Pulau Kadidiri merupakan pulau paling populer di kalangan wisatawan karena pantainya sangat bagus dengan lokasi snorkeling dan menyelam yang sangat prima. juga tersedia banyak penginapan murah dan di sebelah barat pantai terdapat deretan batu karang terjal yang menjadi habitat kepiting karang.

  1. Museum Sulawesi Tengah

18.Pantai Labuana Desa Sirenja
Pantai Labuana, Desa Lombonga, Sirenja, Donggala, Sulteng. Perjalanan +-2 Jam dari Palu. Pantai dengan garis pantai yang lumayan panjang. Dengan pasir agak kasar namun bersih. Air lautnya berwarna hijau, biru laut dan tosca. Cocok untuk berenang, karena tidak ada karang.hmmt... sala satu destinasi wisata yang sangat cocok buat pengemar pantai
 




19.PANTAI BAMBARANO
 
Mungkin sebagian orang yang berdiam di Kota Palu belum mengetahui keberadaan indahnya pantai Bambarano. Keeksotisan pantai ini bisa memukau setiap orang yang datang berkunjung.
Pantai Bambarano terletak di desa Sabang Kecamatan Damsol Kabupaten Donggala, arah wilayah Pantai Barat. Perjalanan dari kota Palu bisa di tempuh selama kurang lebih tiga setengah jam. Entah itu menggunakan kendaraan roda empat maupun roda dua.
Karena namanya yang belum begitu populer, pantai ini masih sangat sepi pengunjung. Itu sebabnya panorama pantai Bambarano hanya bisa dinikmati oleh warga sekitar saja.

Namun, kini keberadaan pantai Bambarano mulai terdengar dari mulut ke mulut.




20.PANTAI KALUKU
pnatai kaluku adl obyek wisata yang baru di publikasikan di sulteng belum lama ini. promosinyapun baru dari mulut ke mulut perjalanan ke pantai ini memakan waktu -+1 jam darikota palu. wahh..dari gambar yg terlihab bgt besarnya animo masyarakat ntuk mengunjungi pantai ini tiap akhir pekan..hmmtt ada apa ya di pantai kaluku ? jawabanya hanya satu. keindahan,
 Hasil gambar untuk pantai KALUKU PALU

 Tempat yang harus dikunjungi bagi siapapun yang mau menikmati indahnya pemandangan gunung, hijaunya lembah, indahnya langit biru dan sejuknya udara tanpa polusi.. untuk mencapai gunung ini dari kota Palu, ada beberapa jalan tetapi yang biasa saya lewati adalah dari jalan I Gusti Ngurah Rai, terus cari jalan menuju ke kolam wisata Porame terus melewati seperti bendungan kecil diatas sungai dilanjutkan menyusuri desa Balane terus mengikuti jalan menanjak disisi gunung sepanjang 15 km. Dikarenakan jalan yang agak sempit dan kurang baik maka waktu tempuh bisa sampai 1,5 jam lamanya. Disepanjang perjalanan anda akan 21.disuguhkan indahnya pemandangan gunung dan hijaunya pohon2
Hasil gambar untuk objek matantimali